SITUS TERPERCAYA DAN TERAMAN SE-ASIA | TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI | MININAL DEPOSITE & WITHDRAW 20 RIBU | RAIH JUTAAN DAN MENJADI JUTAWAN DI VIPBANDARQ.BIZ - VIPBANDARQ.NET | KONTAK : BBM : 55AB0E6C - WA : +6282213293640

Jumat, 21 September 2018

Oza Moza, PNS Cantik Mirip Miyabi yang Menggoyang Karawang

VIPBANDARQ.BIZ - Masyarakat Karawang Bekasi sedang dihebohkan dengan sosok Oza Moza, PNS Cantik yang wajahnya mirip sekali dengan Miyabi sang legend oyehh oyehh dari negeri Sakura Jepang. Kedua wajah mereka memang seperti kembar identik bak durian montong dibelah dua. Tapiii soal sifat dan karakter neng Oza Moza berbanding jauhh dengan kelakuan Miyabi, dari gaya pakaian aja bisa dilihat Miyabi hobi memakai celana gemes super seksi yang jadi idola kesayangan papa-papa jahat, sedangkan Oza Moza pakaiannya masih terbilang kalem dan sopan.


Berawal dari foto-foto Miyabi asal Indonesia yang menjadi viral di Instagram, saat itu netizen menyangka Miyabi memakai baju korpri yang sering dipakai oleh PNS untuk upacara, namun ada yang menyangkal kalau foto miyabi itu hanya editan photoshop saja. Padahal dua-duanya gak ada yang benar, yang memakai baju korpri adalah wanita cantik asal karawang yang bernama Oza Moza dan dia bukanlah Maria Ozawa alias Miyabi.


Oza moza sendiri bekerja sebagai PNS di Dinas Pertanian Kehutanan Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Karawang, ini juga diketahui dari kop seragam PNS yang dikenakan olehnya, dan nama aslinya juga belum tahu sampai sekarang.



Btw ada juga netizen yang mengatakan kalau Oza Moza dilihat-lihat bukan mirip Miyabi melainkan mirip dengan Olla Ramlan, ya suka-suka netizen ajalah yang pasti Oza Moza ini memang cantik banget kayak foto model padahal dia gak ada sama sekali background modelling dan semua foto-fotonya di instagram hanya jepretan amatir kamera smartphone, apa mungkin ini gara-gara efek hapenya yang mahal ya cuy, kaliii.


Btw ada foto yang keren banget neng Oza moza lagi foto bareng burung…wihh ternyata neng oza pecinta burungg juga, nih fotonya cuy!






BB : 55AB0E6C
Line : vvipbandarq
WhatsApp : +6282213293640

Teladan Bripda Eka Yuli Andini, Anggota Polwan yang Tak Malu Nyambi Jadi Penambal Ban



VIPBANDARQ.BIZ - Meski masyarakat kerap memandang minor institusi Kepolisian karena ulah segelintir oknumnya, ternyata masih ada banyak dari mereka yang justru tak sungkan mengerjakan profesi yang tergolong milik ‘wong cilik’. Salah satunya adalah Bripda Eka Yuli Andini, anggota Sabhara Polresta Salatiga. Ia tak sungkan menjadi seorang penambal ban meski telah memiliki pangkat sebagai seorang aparat penegak hukum.

Meski awalnya sempat minder saat hendak mendaftar menjadi Polisi, Eka tetap optimis diterima karena cita-citanya yang ingin membantu ekonomi keluarga dan mengangkat derajat orangtua. Bahkan, setelah ia berhasil menjadi anggota Polwan, kebiasaanya dahulu sebagai penambal ban, tetap dilakoninya tanpa kenal rasa malu. Bagaimana lika-liku kehidupannya hingga sukses? Simak ulasan berikut.

Sosok sederhana yang berusaha menggapai mimpinya



Menjadi seorang anggota Polisi, awalnya tak terlintas dari sosok anak sulung dari pasangan Sabirin dan Darwanti ini. Selain image pendaftaran aparat yang lekat dengan uang sogokan, Eka juga menyadari latar belakang ekonomi keluarganya. Sang ayah hanyalah seorang tukang tambal ban. Sementara sang bunda berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Ia bahkan sempat berpikir, hal tersebut sangat sulit diraihnya.

“Awalnya, bapak ibu sempat mikir-mikir, takut kalau dikenai biaya. Kalau orang umum mandangnya kan harus bayar berapa ratus juta gitu kan?” kata Bripda Eka.

Berawal dari sosialisasi penerimaan polwan di sekolah



Namun, titik terang mulai menghampiri diri Eka tatkala adanya sosialisasi penerimaan polwan yang dilakukan oleh Polresta Salatiga di SMKN 2 Salatiga, tempatnya bersekolah. Menurut informasi yang ia terima, menjadi polisi tidak dipungut biaya apa-apa alias gratis. Eka pun akhirnya semangat untuk mendaftar. Sayang, ia kemudian menjadi bimbang karena di sisi lain, hendak mewujudkan cita-citanya berkarir di dunia broadcasting. Sesuai jurusan Teknik Komputer dan Jaringan yang ia tempuh di sekolah.

“Saya kepenginnya kerja di broadcasting di televisi nasional karena saya suka animasi dan editing. Tapi, saat ada sosialisasi penerimaan polwan dikatakan gratis, dalam hati, saya pengen juga jadi polisi,”

Sempat minder dan akhirnya lolos sebagai polwan



Saat hendak mendaftar, Eka sejatinya tidak percaya diri karena mempunyai tinggi badan hanya 156 sentimeter. Namun berkat dorongan yang kuat dari teman-teman dan gurunya di sekolah, ia pun akhirnya mendaftar dan mengikuti proses seleksi Secaba Polri di Semarang. Tak disangka, Eka justru lolos bersama seorang temannya dan berhak mengikuti pendidikan calon bintara Polri.

“Akhirnya daftar juga meskipun sempat minder karena tinggi badan saya ngepres. Saat itu, saya daftar bareng satu sekolah ada 20 orang. Alhamdulillah, ada dua yang diterima, salah satunya saya,” ujar Eka.

Menjadi Polisi yang berprestasi



Selama mengikuti pendidikan, Bripda Eka juga termasuk siswa yang berprestasi di Sekolah Calon Bintara (Secaba) di Pusdik Binmas Lemdikpol, Banyubiru, Ambarawa. Yang membanggakan, dirinya juga berhasil masuk di peringkat 7 dari total 7.000 peserta saat menjalani pendidikan kepolisian se-Indonesia tersebut. Hal ini dikarenakan Bripda Eka senantiasa mengingat akan niat mulianya saat hendak mendaftar sebagai anggota polisi.

“Motivasi saya hanya satu, ingin membantu ekonomi keluarga dan mengangkat derajat orangtua,” kata Eka.

Tak malu dan tetap pede tekuni profesi sebagai penambal ban



Meski telah sukses menjadi seorang anggota polisi, Bripda Eka tak lantas berubah secara drastis. Terbukti, ia masih setia melakukan tugasnya sebagai penambal ban di sela kesibukannya berdinas sebagai polisi Satuan Sabhara Polresta Salatiga. Hal ini juga dilakukan juga sebagai bentuk dirinya membantu pekerjaan orang tua. Terlebih, sang ayah pada saat itu tengah dirawat di RSUD Salatiga karena menderita kanker paru-paru.

“Saya bergantian dengan adik dan ibu saya menjaga ayah di rumah sakit. Kalau ada yang nambal ban atau isi angin, tetap saya layani,” ujar Eka.

Hebat ya! Meski telah sukses menjadi Polisi dan memiliki kedudukan, Bripda Eka tak sungkan nyambi menjadi seorang penambal ban. Sebuah contoh nyata yang melukiskan, bahwa pangkat dan jabatan tak lantas harus menjadikan seseorang kehilangan jati dirinya. Seperti kisah di atas, kalau sudah sukses jangan sombong ya.



BB : 55AB0E6C
Line : vvipbandarq
WhatsApp : +6282213293640